Diduga PTPN 1 Regional 1 Tutup Mata Lahannya Di Garap Mafia Dan Di Cetak Sawah

Redaksi
By -
0



Deli Serdang, Faktainews.com
| Puluhan hektare lahan sawit masih produktif milik PTPN 1 regional 1 habis di garap lalu di cetak sawah oleh mafia dengan menggunakan satu unit alat berat excavator. 



Berdasarkan pantauan tim awak media aktivitas cetak sawah dilahan milik PTPN 1 regional 1 masih terus berlangsung di Desa Sidodadi, Kecamatan Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang. Senin 30 Juni 2025.



Situasi ini berlangsung sudah bertahun-tahun tanpa pengawasan dari pihak PTPN 1 regional 1. Ironisnya, manajer PTPN 1 regional 1 diduga membiarkan dan menutup mata terhadap kondisi ini. 



Dugaan adanya kolusi antara mafia tanah dan pihak PTPN 1 regional 1 tak terelakkan dengan bukti yang ada di lapangan, khususnya pada tanaman yang masih produktif yang diduga telah disuntik racun, di area Kebon Bandar Klippa HGU 113 Desa Sidodadi. 



Warga setempat, yang enggan disebut namanya, menyatakan bahwa mereka tidak pernah melihat tindakan apapun dari PTPN 1 regional 1 untuk merawat tanaman produktif, apalagi menjaga pohon sawit yang diduga telah diracun oleh mafia tanah atau penggarap. 



"Diduga pihak PTPN 1 regional 1 tidak pernah terlihat melakukan perawatan tanaman sawit yang masih produktif. Apalagi, pihak PTPN 1 regional 1 juga tidak pernah terlihat melakukan penjagaan terhadap pohon sawit yang masih produktif, sehingga mafia tanah dan penggarap bebas menyuntikkan racun pada pohon sawit yang masih produktif," ungkapnya.



Situasi ini sangat memprihatinkan, mengingat potensi besar yang dimiliki lahan sawit tersebut jika dikelola dengan baik. 



Diharapkan pihak berwenang segera mengambil tindakan tegas untuk menangani masalah ini dan mengembalikan lahan sawit ke kondisi produktifnya. 



Tanaman sawit yang produktif seharusnya menjadi aset penting bagi PTPN 1 regional 1 dan negara, namun tanpa pengawasan dan perawatan yang memadai, aset ini menjadi terbengkalai dan disalahgunakan. 



Pihak berwenang diharapkan segera turun tangan untuk mengatasi masalah ini dan memastikan bahwa lahan sawit dapat kembali berfungsi sebagaimana mestinya.



(Team

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)