Rapat Koordinasi Bahas Masalah Krusial di Batang Kuis, Ini Yang Mengemuka

Redaksi
By -
0



Batang Kuis, Faktainews.com
| Berbagai persoalan krusial yang dihadapi Kecamatan Batang Kuis dibahas dalam Rapat Koordinasi Pemerintahan yang digelar di halaman SD Negeri 107416 Desa Sugiharjo, Kamis, 17 Juli 2025. Acara dimulai pukul 09.20 WIB dan dihadiri oleh unsur pemerintahan, aparat keamanan, tenaga kesehatan, dan tokoh masyarakat setempat.



Rapat ini dipimpin oleh Sekretaris Camat Batang Kuis, Juliadi S.Sos, yang mewakili Camat. Dalam sambutannya, ia mengajak seluruh peserta untuk terbuka membahas persoalan yang terjadi di wilayahnya, agar dapat ditemukan solusi bersama. Ia juga menyampaikan pesan dari Camat Batang Kuis agar menjelang Hari Kesadaran Nasional nanti, seluruh pihak dapat bergotong royong memberikan tali asih kepada warga yang membutuhkan, secara bergilir dan berkesinambungan.



Wakil Kapolsek Batang Kuis, Iptu KZ Lubis, turut mengingatkan soal meningkatnya aksi premanisme yang menyatu sebagai organisasi masyarakat (ormas). Ia menegaskan bahwa praktik pungutan liar berkedok parkir atau keamanan harus ditindak. Ia mengajak para kepala desa untuk membina kelompok-kelompok tersebut agar berperan lebih positif dan menghidupkan kembali budaya siskamling demi keamanan lingkungan.



Kepala Puskesmas Batang Kuis, dr. Hj. Lenny Estiani, meminta dukungan para kepala desa agar aktif melaporkan masyarakat yang layak mengikuti program Cek Kesehatan Gratis (CKG). Tujuannya agar pelayanan kesehatan yang merupakan program prioritas Bupati Deli Serdang bisa tepat sasaran sesuai kondisi riil masyarakat.



Perwakilan UPT Pertanian menghimbau para petani yang belum menerima pupuk bersubsidi agar segera mendaftar melalui kelompok tani di wilayah lahan mereka, dengan membawa fotokopi KTP dan KK. Petani yang tanaman lahannya terserang penyakit juga diminta untuk tak ragu menghubungi penyuluh pertanian lapangan (PPL).



Dari Kantor Urusan Agama (KUA) Batang Kuis, Ruslan MA menyampaikan kekhawatiran atas isu berkembangnya paham radikalisme. Ia mengajak seluruh elemen untuk terus mewaspadai pergerakan kelompok tertentu yang menyimpang dari nilai kebangsaan dan keagamaan.



Koordinator Program Keluarga Harapan (PKH) menjelaskan bahwa PKH merupakan program bersifat sementara dari Kementerian Sosial yang diberikan kepada keluarga yang memiliki anak usia sekolah (SD hingga SLTA), lansia, dan penyandang disabilitas yang telah terdaftar secara resmi.



UPT Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kecamatan Batang Kuis menyampaikan capaian realisasi Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) tahun 2025 yang masih jauh dari target, yakni baru sekitar 25 persen. Kepala UPT Bapenda meminta dukungan para kepala desa untuk membantu meningkatkan capaian ini sebelum jatuh tempo, bahkan menyatakan kesiapan membuka loket pembayaran di desa-desa.



Adapun capaian PBB beberapa desa di antaranya Desa Sena (44 persen), Tumpatan Nibung (34 persen), Tanjung Sari (15 persen), Desa Baru (12 persen), Bintang Meriah (24 persen), Batang Kuis Pekan (12 persen), Paya Gambar (11 persen), Sidodadi (17 persen), Sugiharjo (21 persen), dan Desa Mesjid (12 persen). Untuk mendorong partisipasi masyarakat, diberikan potongan atau diskon sebesar 5 persen hingga akhir Juli.



Rapat koordinasi ini dihadiri oleh kepala desa se-Kecamatan Batang Kuis, kepala sekolah SD dan SMP, ASN dan Non-ASN kecamatan, serta para kepala instansi teknis terkait. Kegiatan ini menjadi wadah penting untuk memperkuat sinergi antarinstansi dan mempercepat penanganan masalah di tengah masyarakat.



(Ambri


Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)