Deli Serdang, Faktainews.com | Air mata haru membasahi wajah Suminah saat melihat anaknya, Widya Syahrani, kembali bisa melanjutkan kuliah. Mahasiswi Universitas Imelda Medan itu hampir harus menghentikan pendidikannya lantaran keterbatasan biaya. Namun, bantuan tak terduga datang dari seorang wakil rakyat, Muhammad Dahnil Ginting SE, anggota DPRD Deli Serdang dari Fraksi Gerindra.
Kisah Widya bukan sekadar cerita tentang seorang mahasiswi yang kesulitan membayar kuliah. Ini adalah potret perjuangan sebuah keluarga sederhana di Desa Seintis, Dusun Tambak Bayan, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang.
Ibunya, Suminah, pernah menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Malaysia demi menyekolahkan anaknya hingga menjadi sarjana. Namun, setelah dua tahun di negeri jiran, ia terpaksa pulang karena keterbatasan ekonomi. Kini, ia bekerja sebagai buruh cuci, sementara suaminya hanya seorang tukang taman.
“Sudah saya coba ke mana-mana untuk pinjam uang, tapi tidak ada hasil. Saya hanya ingin anak saya bisa ikut ujian dan melanjutkan kuliah,” ucap Suminah dengan mata berkaca-kaca.
Ketika harapan nyaris padam, seorang tetangga menyarankan agar ia menghubungi Muhammad Dahnil Ginting. Tak menunggu lama, Suminah mengumpulkan keberanian dan menelepon sang legislator.
“Saya tak menyangka, baru sekali menelepon, Pak Dahnil langsung datang ke rumah,” katanya.
Mendengar kisah pilu keluarga itu, Dahnil Ginting langsung bertindak. Ia mengunjungi rumah mereka untuk memastikan kondisi sebenarnya, lalu menuju ke kampus Universitas Imelda Medan. Di sana, ia menemui pihak kampus dan menyatakan komitmennya untuk membantu.
Tanpa banyak bicara, Dahnil langsung melunasi tunggakan biaya kuliah Widya sebesar Rp 4,5 juta. Kini, Widya bisa kembali mengejar cita-citanya.
“Saya benar-benar tidak percaya. Pak Dahnil bahkan tidak mengenal kami, tapi mau membantu. Semoga Allah membalas semua kebaikannya,” ujar Suminah sambil menangis haru dan bersujud syukur.
Widya pun tak mampu menyembunyikan rasa bahagianya. “Saya sangat berterima kasih. Jika bukan karena bantuan beliau, saya pasti sudah berhenti kuliah. Semoga Pak Dahnil diberi kesehatan dan panjang umur,” ucap Widya lirih.
Wakil Rektor III Universitas Imelda Medan, Mirah, membenarkan bahwa Widya sempat terkendala administrasi karena tunggakan. Ia mengapresiasi tindakan cepat dan kepedulian Dahnil Ginting terhadap dunia pendidikan.
“Kami sangat tersentuh. Semoga semakin banyak wakil rakyat seperti beliau, yang peduli terhadap mahasiswa dari keluarga kurang mampu,” ujar Mirah.
Sementara itu, Dahnil Ginting menyampaikan bahwa bantuan ini murni didasari oleh rasa kemanusiaan.
“Kita tidak harus saling mengenal untuk saling tolong-menolong. Ini bentuk tanggung jawab moral sebagai wakil rakyat. Saya hanya ingin Widya terus belajar dan mengejar impiannya,” kata Dahnil.
Ia juga menegaskan bahwa langkah ini sejalan dengan arahan Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Presiden RI, Prabowo Subianto, agar para kader hadir nyata di tengah rakyat.
“Tidak boleh ada anak bangsa yang kehilangan hak pendidikannya hanya karena miskin. Tugas kita menjembatani harapan mereka,” tegasnya.
Langkah cepat Dahnil Ginting ini menuai banyak pujian dari masyarakat. Mereka menilai, kepedulian seperti inilah yang seharusnya dimiliki oleh setiap wakil rakyat yang benar-benar hadir saat rakyat sedang kesusahan.
(Redaksi)