Warga Keluhkan Jalan Rusak dan Debu Akibat Aktivitas Usaha Jagung

Redaksi
By -
0



Batang Kuis, Faktainews.com
| Kondisi jalan Cempaka (Parit 12), Dusun II, Desa Baru, Kecamatan Batang Kuis, Kabupaten Deli Serdang, kian hari kian memprihatinkan. Warga yang bermukim di sekitar lokasi pabrik pengolahan jagung milik CV. Golden Jaya Agritama mengaku sudah bertahun-tahun menderita akibat rusaknya jalan dan pencemaran lingkungan dari aktivitas industri tersebut.



“Sudah lama kami menunggu perhatian dari pemerintah. Tapi sampai sekarang belum ada juga realisasi. Sekarang malah makin parah karena mobil-mobil besar pengangkut jagung keluar masuk setiap hari,” ujar seorang warga saat ditemui awak media, Kamis (24/7/2025).



Ia menjelaskan bahwa sebelum keberadaan pabrik tersebut, jalan desa masih dalam kondisi baik dan menjadi jalur utama masyarakat sekitar. Namun sejak berdirinya usaha jagung tersebut, kerusakan terjadi secara masif. Mobil kontainer bermuatan berat yang melintasi jalan melebihi kapasitas, mempercepat kerusakan dan membuat jalan berlubang di banyak titik.



“Dulu jalan ini bagus, mulus, dan banyak orang senang lewat sini. Tapi sejak ada pabrik jagung itu, jalan jadi hancur. Apalagi mobil kontainernya besar-besar, berat, gak sesuai kapasitas jalan desa,” tambahnya.



Situasi makin parah saat musim hujan, di mana jalan berubah menjadi kubangan lumpur yang licin dan berbahaya. Sementara pada musim kemarau, debu tebal berterbangan hingga masuk ke dalam rumah warga, menciptakan kondisi yang sangat tidak nyaman.



“Kalau hujan, jalan licin dan berlubang. Kalau panas, debunya tebal banget, rumah kami pun penuh debu. Setiap hari kami harus bersih-bersih,” keluh warga lainnya.



Tak hanya soal jalan, warga juga menyuarakan keresahan atas limbah jagung dari pabrik tersebut. Partikel-partikel sisa hasil produksi kerap beterbangan terbawa angin, menempel di dinding rumah, perabotan, hingga mencemari udara yang mereka hirup setiap hari.



Parahnya lagi, persoalan ini bukan hal baru. Sebelumnya, pabrik jagung milik CV. Golden Jaya Agritama ini sempat viral di media sosial karena diduga membuang limbah secara sembarangan. Debu jagung berserakan dan menyebar hingga ke permukiman warga, menimbulkan keresahan luas.



“Sudah pernah viral soal limbahnya, tapi gak ada tindakan nyata. Debu buangan jagung itu masih juga berserakan. Kalau angin kencang, semua beterbangan ke rumah kami,” ungkap warga yang enggan disebut namanya.



Pabrik pengolahan jagung tersebut diketahui telah beroperasi selama hampir empat tahun. Namun sayangnya, warga mengaku tidak pernah merasakan dampak positif secara langsung dari keberadaan usaha tersebut. Baik dalam bentuk pembangunan infrastruktur maupun bantuan sosial, warga menilai kontribusi pihak perusahaan sangat minim, bahkan nyaris tidak ada.



“Usaha itu udah empat tahun. Tapi kami cuma dapat penderitaan. Debu, jalan rusak, tidak ada manfaatnya buat masyarakat,” tegas warga lainnya.



Warga juga mengungkapkan, usaha seperti pabrik jagung tersebut, dinilai tidak memperhatikan dampak lingkungan maupun kesejahteraan warga.



“Kami seperti ditinggalkan. Jalan ini rusak karena aktivitas usaha, tapi tanggung jawabnya gak jelas. Pemerintah pun seolah tutup mata. Mau sampai kapan kami dibiarkan begini?” ujarnya dengan nada geram.



Warga kini berharap besar kepada Pemerintah Kabupaten Deli Serdang, khususnya Dinas Pekerjaan Umum dan instansi lingkungan hidup, untuk segera turun ke lapangan dan melakukan tindakan konkret. Mereka mendesak agar ada pengawasan ketat terhadap aktivitas industri yang tidak ramah lingkungan dan tidak pedulikan kepentingan masyarakat.



“Kami hanya minta hak kami: jalan yang layak dan lingkungan yang sehat. Kalau usaha itu menguntungkan, jangan sampai merugikan rakyat kecil,” pungkas warga.



(Team / Faktainews.com

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)