![]() |
Batang Kuis, Faktainews.com | Sorak tawa, teriakan dukungan, dan dentingan tiang bendera yang diterpa angin sore menjadi saksi kemeriahan di Lapangan Voli, Desa Tanjung Sari, Kecamatan Batang Kuis, Kamis (14/8/2025). Puluhan ibu-ibu kader Keluarga Berencana (KB) dari 11 desa berbaur, melebur dalam kegembiraan mengikuti lomba makan kerupuk dan berbagai macam perlombaan lainnya untuk memeriahkan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia.
Namun, bagi para kader KB, ini bukan sekadar perlombaan. Setiap gigitan kerupuk yang tergantung di tali, setiap usaha menahan tawa di tengah kesulitan menggigit tanpa tangan, adalah simbol perjuangan. Seperti para pahlawan yang pernah mengorbankan segalanya demi kemerdekaan, mereka pun berjuang hingga gigitan terakhir untuk meraih kemenangan, meski kali ini medan tempurnya adalah lapangan desa, bukan medan perang.
Kordinator Balai Penyuluh KB, Masdiana S.Sos, menegaskan bahwa kegiatan ini memiliki makna lebih dalam dari sekadar hiburan.
"Acara ini dibuat untuk mengenang jasa para pahlawan negeri ini. Sekaligus sebagai bentuk rasa syukur kita, bahwa kemerdekaan adalah kebebasan yang tidak lagi terbelenggu," ujarnya, penuh semangat.
Warna merah putih terasa membara di lapangan. Para peserta tampil dengan seragam khas, dihiasi pita dan ikat kepala bernuansa bendera Indonesia. Sorak sorai penonton, tepukan tangan, dan gelak tawa membuat suasana semakin hangat. Setiap tawa yang pecah adalah tanda kebahagiaan, setiap teriakan dukungan adalah wujud persatuan.
Sore itu, Lapangan Voli tak hanya menjadi arena lomba, tetapi juga ruang perjumpaan hati. Di tengah deru angin kemerdekaan, para ibu-ibu kader KB 11 desa membuktikan bahwa merayakan kemerdekaan bukan hanya soal upacara dan bendera, tetapi juga tentang menjaga kebersamaan, menyulam tawa, dan menghidupkan semangat merah putih di setiap generasi.
(Ambri)