Batang Kuis, Faktainews.com | Besarnya anggaran pembangunan pagar Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) di Desa Sena, Kecamatan Batang Kuis, Kabupaten Deli Serdang, kembali menuai sorotan publik. Proyek dengan nilai fantastis mencapai Rp28,1 miliar itu dikerjakan berdasarkan Surat Perintah Kerja (SPK) Nomor: 01/SPMK/PPK-UINSU/IX/2025 tertanggal 3 September 2025, dengan pelaksana PT Daffa Buana Sakti.
Pagar setinggi hampir 3 meter dengan luas pemagaran mencapai 97 hektare tersebut diduga kuat dikerjakan tanpa mengantongi izin Persetujuan Bangunan Gedung (PBG). Hal ini menimbulkan kecurigaan warga yang menilai proyek sebesar itu dinilai tidak transparan.
“Sampai sekarang kami tidak melihat ada papan pelang proyek terpasang di lokasi. Jangan-jangan PBG-nya pun tidak ada. Kalau benar begitu, jelas sangat merugikan daerah,” ungkap seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Hasil pantauan awak media di lapangan memperkuat dugaan tersebut. Yang terlihat hanya surat perintah kerja dari Kementerian Agama kepada kontraktor pelaksana, tanpa adanya bukti resmi terkait izin PBG yang seharusnya wajib dimiliki.
Kondisi proyek di lapangan juga memprihatinkan. Tumpukan material dibiarkan menutup parit dan memakan badan jalan. Akibat kelalaian tersebut, seorang kakek penjual kerupuk menjadi korban setelah terjatuh menabrak material di Jalan Balai Desa, Dusun V. Peristiwa ini memicu kemarahan warga yang menilai pihak pelaksana abai terhadap keselamatan masyarakat.
Lebih parahnya, saat hujan turun, parit yang tersumbat material menimbulkan luapan air dan genangan, sehingga dikhawatirkan berpotensi menyebabkan banjir di kawasan sekitar.
Warga Desa Sena mendesak Satpol PP dan dinas terkait Pemkab Deli Serdang untuk segera turun tangan. Selain menyangkut keselamatan warga, dugaan pelanggaran izin proyek juga dinilai serius. Pasalnya, izin PBG merupakan salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) bagi Kabupaten Deli Serdang.
“Kalau proyek sebesar ini tidak punya izin resmi, berarti daerah kehilangan potensi PAD yang seharusnya masuk. Ini harus disikapi serius oleh pemerintah,” ungkap warga lainnya.
{Team/ Faktainews.com}