Bertahun-Tahun Diterjang Banjir Rob, Warga Rugemuk Menjerit: “Pemerintah Hanya Janji!”

Redaksi
By -
0



Deli Serdang, Faktainews.com
| Masyarakat Desa Rugemuk, khususnya warga Dusun III, Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang, mendesak pemerintah untuk segera membangun tembok penahan ombak (breakwater) di kawasan pesisir mereka. Permintaan ini disuarakan lantaran wilayah tersebut terus menjadi langganan banjir rob setiap kali air laut pasang besar.



Gelombang tinggi kerap menerjang permukiman hingga merendam rumah warga dengan ketinggian air mencapai sekitar satu meter. Akibatnya, aktivitas warga lumpuh, perabotan rumah tangga rusak, dan sejumlah rumah mengalami kerusakan cukup parah. Kondisi serupa telah terjadi berulang kali dan bahkan beberapa kali viral di media sosial, namun hingga kini belum ada langkah konkret dari pihak berwenang.



Salah seorang warga Dusun III, Samsul Bahri (45), mengaku kelelahan menghadapi situasi tersebut tanpa kepastian penanganan dari pemerintah.



“Kalau pasang besar datang, air laut langsung masuk ke rumah. Perabotan rusak, anak-anak susah sekolah, dan kami khawatir kalau ombak makin besar bisa merusak rumah permanen,” ujarnya kepada wartawan Faktainews.com Minggu (9/11/2025).



Keluhan serupa disampaikan Ilham Fahriza, Kepala Dusun II Desa Rugemuk. Ia membenarkan bahwa pihak desa telah beberapa kali mengajukan laporan dan proposal bantuan ke pemerintah daerah, namun hingga kini belum mendapat respon nyata.



“Kami sudah mengirimkan proposal pembangunan tembok penahan ombak ke dinas terkait. Kami berharap tahun depan bisa direalisasikan, karena ini menyangkut keselamatan warga,” jelasnya.



Selain merendam rumah penduduk, banjir rob akibat pasang besar juga menghancurkan lahan pertanian dan tambak yang menjadi sumber mata pencaharian utama warga. Jika kondisi ini terus dibiarkan, kerugian ekonomi masyarakat pesisir dikhawatirkan akan semakin parah.



Warga berharap Pemerintah Kabupaten Deli Serdang, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, hingga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dapat memberikan perhatian serius terhadap permasalahan tersebut.



“Kami hanya ingin hidup tenang tanpa dihantui air laut. Tolong pemerintah dengar suara kami,” pungkas Samsul Bahri dengan nada harap.



Reporter: Jansen

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)